Tas Percah Buatan Ibu
Sempit, berantakan, dan sumpek itu lah yang tergambar dari kamar Fara. Kamar yang berukuran 3x3 meter itu hanya cukup diisi dengan sebuah kasur dan lemari saja. Hal ini sangat berbeda dengan kamar lama Fara yang ukurannya 7x9 meter dan dilengkapi dengan semua fasilitas. Ya,.hal ini terjadi 3 tahun yang lalu, ketika ayah Fara ketahuan menggelapkan uang perusahan. Setelah itu kehidupan Fara berbalik 180 derajat setelah ayahnya harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dan Fara yang selama ini selalu hidup dengan fasilitas lengkap, sekarang harus tinggal di rumah sewaan yang kecil bersama ibu dan adiknya.
Tetapi rumah sewaan itu sedikit membuat Fara merasa lebih nyaman untuk beristirahat setelah pulang sekolah. Fara adalah seorang siswi SMA kota Bengkulu yang sekarang sedang duduk di bangku kelas 1 SMA. Fara adalah anak yang pintar dan rajin walaupun dia malu dengan perbuatan ayahnya dan dia juga sering sekali kesal dengan teman-teman yang selalu membicarakan tentang ayahnya, walaupun begitu Fara tidak pernah menunjukkn rasa kesalnya itu,dia hanya membalas senyum kepada teman-teman yang telah membicarakan ayahnya. Fara tidak pernah merepotkan ibu nya, pagi-pagi dia menitipkan kue yang di buat ibu nya ke warung depan sekolah. Hasil dari keuntungan kue itu digunakan untuk uang jajan Fara dan adiknya Faisal. Ibu Fara dulunya memang mempunyai butik dan toko kue, tetapi setelah kejadian ayahnya itu semua asset yang mereka miliki disita oleh petugas kejaksaan, termasuk butik dan toko kue milik ibu Fara disita juga. Jadi sekarang ibu Fara memerima pesanan jahitan dirumah sewannya itu dan ibu Fara membuat kue untuk dititipkan Fara ke warung depan sekolah Fara.
Pendapatan ibu Fara tidaklah besar, sehingga ibu Fara tidak bisa memberikan semua kebutuhan yang diinginkan oleh Fara dan Faisal adiknya. Fara sangat menginginkan sebuah tas baru dan Faisal sangat menginginkan seragam baru. Setiap hari Faisal selalu menanyakan apakah ibunya sudah membuatkan seragam baru untuknya atau belum, dan jawaban ibunya selalu sama setiap hari yaitu “ibu belum bisa membuatkan baju seragam untukmu putraku sayang, ibu masih mengumpulkan uang untuk membayar sewa rumah ini”, dan Faisal pun mengerti akan hal ini
Tetapi ibu Fara sangat sedih melihat Fara, mengapa tidak, seharusnya anak seumuran Fara bisa jalan-jalan dan bermain bersama teman-teman, mengikuti trend dan model yang sedang merajalela pada saat ini. Tetapi Fara lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membantu ibunya.
Pada suatu hari saat ingin berangkat ke sekolah, seperti biasa Fara dan Faisal pamit dengan ibunya, dan saat itu ibu Fara baru menyadari bahwa tas yang digunakan oleh anaknya itu sudah tidak layak lagi digunakan. Tas itu telah sobek disisi sebelah kanannya dan kancingnya juga sudah rusak, terlebih lagi tas itu sudah kusam. Setelah Fara berangkat sekolah, ibu Fara berfikir bagaimana caranya dia bisa membuatkan tas baru untuk Fara. Akhirnya dia menemukan ide untuk membuat tas baru untuk Fara, dia mengumpulkan semua percah dari sisa-sisa kain yang dijahitnya. Dia mulai membuat pola untuk membuat tas itu, setelah membuat polanya dia memulai menjahitnya, dengan penuh ketelitian dan kasih sayang dia menjahit tas itu, selama 9 jam ibunya Fara membuat tas itu, dia ingin pada saat Fara pulang nanti, Fara mendapatkan hadiah tas baru itu. Akhirnya tas itu pun selesai dibuat oleh ibunya Fara.
Pada jam 4 sore, Fara pulang kerumah dengan wajah kesal, ternyata dia telah di ejek oleh teman-temannya karena tasnya itu .Fara tidak ingin meminta belikan tas baru kepada ibunya, karena Fara tahu ibunya sedang mengumpulkan uang untuk membayar uang sewa rumah. Setelah sholat maghrib berjemaah, mereka berkumpul dan pada saat itu ibu Fara bercerita bahwa dia memiliki hadiah untuk Fara, dan Fara pun sangat senang karena akan mendapatkan hadiah dari ibunya.
“Ibu mempunyai hadiah untukmu Fara”, kata ibu kepada Fara.
Dan Fara pun sudah sangat tidak sabar ingin mengetahui apa hadiah yang akan dia dapatkan dari ibunya?
“Ibu harap Fara senang dengan hadiah dari ibu ini”, kata ibu.
“ya bu, Fara ingin cepat-cepat lihat apa hadiah yang akan Fara dapatkan dari ibu” kata Fara
Dengan rasa deg-degan Fara menerima hadiah dari ibunya, dan betapa terkejutnya dan bahagianya Fara ketika mengetahui bahwa dirinya mendapatkan tas baru dari ibu nya.
“Trima kasih ibu, Fara sangat senang dengan tas yang ibu berikan” kata Fara.
Dengan perasaan yang sedikit kecewa karena Faisal tidak mendapatkan hadiah dari ibunya,maka dia langsung meminta hadiahnya kepada ibunya,
“ibu, mana hadiah untuk Faisal, mengapa kak Fara saja yang diberikan hadiah?” cetus Faisal.
Ibu menjawab, “ ibu juga mempunyai sesuatu untukmu putraku sayang”.
Ternyata selama ini ibu selalu tidur di atas jam 1 malam karena dia membuatkan baju seragam utuk Faisal, karena ibu tidak tega melihat Faisal setiap hari selalu menanyakan tentang seragam baru itu. Dan sekarang Faisal pun sangat senang karena ia juga mendapatkan hadiah baju seragam baru dari ibunya, walaupun baju itu sedikit kebesaran tetapi Faisal sangat senang. Karena dia tidak perlu bertanya setiap hari kepada ibunya tentang baju seragam baru itu.
Besok harinya Faisal menggunakan baju seragam baru yang sedikit kebesaran itu, dan Fara menggunaka tas percah yang sangat cantik bentuk dan designnya. Dan ternyata saat disekolah banyak sekali teman-teman Fara yang menyikai tas baru Fara, sampai merka menanyakan dimana Fara membelinya, karena mereka ingin membelinya juga. Dan Fara pun mengatakan bahwa ibunya lah yang membuat tas itu, dan teman-teman Fara itu pun memesan tas oleh ibu Fara, termasuk teman-teman Fara yang telah menghina tas lama Fara yang sobek pun ikut memesan juga. Sekarang ibu Fara mendapatkan pesanan tas yang sangat banyak sehingga dia bisa membayar uang sewa rumah, dan tas Fara pun sekarang menjadi trend yang banyak di ikuti oleh teman-temannya, malahan teman beda sekolah pun banyak yang memesan tas itu kepada Fara. Dan sekarang Fara pun sangat bahagia karena dia, ibunya dan adiknya dapat bangkit lagi setelah kejadian ayah nya itu.
*lisa_marmut*