CERPEN : Kata terakhir Cullen

Kata terakhir Cullen

Sosoknya yang begitu besar dan pandangannya yang tajam tak membuatku gentar sedikitpun untuk mendekatinya. Ku pandangi sosoknya untuk yang terakhir kalinya, mencoba mengikhlaskan hati dan merelakannya pergi setelah sekian lama hidup bersama.
“Len, maafkan aku jika selama ini tak bisa menjadi teman yang baik untukmu”, sahutku dengan perasaan sedih, namun ia hanya diam membisu tak menggubris perkataanku.
“Ayo lah Len paling tidak ucapkanlah sepatah kata saja untukku sebelum kau pergi ”, pintaku padanya untuk yang terakhir kali.
“Sudahlah Sep, jangan terlalu sedih begitu. Relakan saja dia pergi untuk menjalankan tugasnya. Jika kau seperti ini, dia tidak akan tenang. Apa kau mau jika nanti dia terbayang-bayang dengan wajahmu yang melas seperti itu? Bisa-bisa kata terakhir yang ia ucapkan bukannya mbeeekkk… tapi malah aseeepp!! ”, sahut bang Jacob mencoba menghiburku dengan logat bataknya.
“Bah, nggak kayak gitu juga kali bang !”, aku mencoba meniru logat bataknya itu.
“Ya sudahlah bawa saja dia pergi dari hadapanku, aku tak mau lagi melihatnya ”, sahutku agak kecut.
Lalu dengan segera bang Jacob membawanya masuk ke dalam mobil merah besarnya yang telah dipenuhi dengan teman-teman Cullen yang siap dibawa menuju ke masjid .
“Mbeeekkk... “, ia pun berlalu dari hadapanku bersama bang Jacob dengan senyuman penuh kemenangan dalam menjalankan tugasnya.